Presiden Joko Widodo telah memanggil sejumlah menteri untuk merespons kenaikan harga beras di pasar dunia. Dalam pertemuan tersebut, beberapa menteri kunci, termasuk Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, bersama dengan Direktur Utama PT Pupuk Indonesia, menghadiri panggilan tersebut.
Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyatakan bahwa Presiden Jokowi menanyakan solusi untuk mengatasi kenaikan harga beras di pasar global yang juga berdampak pada Indonesia. Amran Sulaiman mengemukakan empat solusi dalam pertemuan tersebut.
Pertama, adalah dengan mengairi sawah melalui penggunaan pompa air dari sungai-sungai besar seperti Bengawan Solo. Kedua, adalah dengan meningkatkan produksi pertanian di lahan rawa hingga tiga kali tanam setahun. Solusi ketiga adalah memberikan insentif berupa benih gratis kepada petani untuk memperluas tanamannya.
"Kita memberikan insentif benih gratis kepada petani yang mau melakukan perluasan tanam. Contoh, padi gogok. Ini kita juga percepat," ungkapnya.
Solusi keempat yang diajukan adalah peningkatan produksi pupuk. Pemerintah berencana untuk mempercepat produksi pupuk dengan alokasi dana senilai Rp14 triliun.
Amran Sulaiman optimistis bahwa percepatan produksi pangan dapat dilakukan, dan dia yakin bahwa stok beras akan segera meningkat seiring dengan peningkatan produksi yang telah dilakukan sejak Desember 2023.
"Hal yang kita tanam sekarang dari Desember, standing crop 1,5 juta (hektare), ditambah 1,7 hektare, berarti 3,2 Ha. Mudah-mudahan bulan ini 1 juta atau 1,5 juta (hektare)," jelasnya.
Kenaikan harga beras telah terjadi dalam beberapa waktu terakhir. Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional melaporkan bahwa harga beras kualitas berbagai jenis mengalami kenaikan, termasuk beras kualitas bawah I, beras kualitas bawah II, beras kualitas medium I, beras kualitas medium II, beras kualitas super I, dan beras kualitas super II. Langkah-langkah yang diambil oleh pemerintah, termasuk peningkatan produksi dan alokasi dana untuk pupuk, diharapkan dapat membantu meredakan tekanan harga beras di pasaran dalam waktu dekat.